Desa Kaliaren, Cirebon – Hari kedua PRISMA 3.0, agenda Kelompok 12 bukan lagi sekadar observasi jalan-jalan, tapi langsung “turun gunung” menemui para penggerak ekonomi desa. Misi kami sederhana: mencari tahu potensi apa yang tersembunyi di Desa Kaliaren dan bagaimana sentuhan digital bisa membuatnya “naik kelas”.
Destinasi pertama kami adalah SiJagur. Jujur, awalnya kami pikir ini hanya produksi jamu biasa. Ternyata, mindset kami salah besar! SiJagur adalah produksi minuman instan Jahe Merah dan Kunyit bubuk yang sangat relevan dengan gaya hidup pasca-pandemi.

Saat wawancara, kami sangat antusias melihat prosesnya yang higienis. Product knowledge pemiliknya pun luar biasa. Sebagai mahasiswa Bisnis Digital, “radar” kami langsung menyala. Produk ini punya Selling Point yang kuat: praktis, sehat, dan tanpa ampas. Tinggal seduh! Tantangannya sekarang tinggal di packaging yang lebih eye-catching dan penetrasi ke pasar marketplace agar tidak jago kandang di desa saja.
Belum selesai kagum dengan herbal, kami lanjut ke UMKM kuliner: Tekwan. Siapa sangka di Kaliaren ada sajian khas Palembang yang rasanya otentik? Kuah kaldu udangnya gurih, tekstur ikannya kenyal—pokoknya comfort food banget

Dari kacamata bisnis, Tekwan ini punya potensi besar untuk dijadikan produk Frozen Food. Bayangkan jika Tekwan Kaliaren ini bisa dipesan lewat Instagram dan dikirim ke luar kota dalam kemasan vakum? Itu target impian kami.
Hari ini kami belajar banyak bahwa UMKM di desa bukan kekurangan kualitas produk, tapi hanya butuh sedikit “polesan” strategi pemasaran. Di sinilah peran kami, mahasiswa Poltek SCI, untuk menjembatani rasa tradisional dengan pasar digital.
Tunggu update eksekusi program kami selanjutnya, ya!
Penulis: Kelompok 12 PRISMA 3.0







