Banyak mahasiswa masih bingung apakah review artikel harus memakai metodologi penelitian seperti penelitian lapangan atau eksperimen. Padahal, meskipun review artikel tidak melibatkan pengumpulan data langsung, ia tetap membutuhkan metodologi yang jelas agar hasilnya valid, sistematis, dan bisa dipertanggungjawabkan secara akademik.
Mengapa Metodologi Penting dalam Review Artikel

Dalam dunia akademik, review artikel bukan sekadar rangkuman dari berbagai penelitian. Lebih dari itu, ia adalah analisis kritis dan komparatif terhadap hasil-hasil riset sebelumnya. Oleh karena itu, meski tidak menggunakan metode eksperimen, metodologi tetap memegang peranan penting dalam menentukan kualitas dan arah pembahasan.
Mahasiswa Politeknik Siber Cerdika Internasional (Poltek SCI), khususnya yang sedang menulis karya ilmiah, jurnal, atau tugas akhir berbasis literatur, wajib memahami bahwa metodologi dalam review artikel berfungsi untuk menjamin objektivitas, sistematika, dan transparansi ilmiah.
Dengan metodologi yang tepat, pembaca dapat menilai sejauh mana proses peninjauan dilakukan secara valid dan bebas dari bias.
Perbedaan Review Artikel dengan Penelitian Empiris
Sebelum membahas metodologi, penting untuk membedakan dua jenis penelitian berikut:
Jenis Penelitian | Ciri Utama | Contoh |
---|---|---|
Penelitian Empiris | Menggunakan data lapangan, eksperimen, survei, atau observasi langsung. | “Pengaruh Media Sosial terhadap Produktivitas Mahasiswa.” |
Review Artikel (Kajian Pustaka) | Mengkaji dan menganalisis hasil penelitian yang sudah ada. Tidak mengumpulkan data baru. | “Analisis Tren Penelitian tentang Digital Entrepreneurship 2018–2024.” |
Jadi, meskipun review artikel tidak memiliki variabel eksperimen, tetap harus mengikuti kerangka metodologis agar proses pemilihan, penilaian, dan interpretasi literatur dilakukan secara akademis dan tidak asal-asalan.
Jenis Metodologi yang Umum Digunakan dalam Review Artikel
Berikut beberapa jenis pendekatan metodologis yang bisa digunakan dalam review artikel:
1. Systematic Literature Review (SLR)
Metode ini adalah bentuk paling populer dan kredibel untuk review artikel ilmiah.
Ciri-cirinya:
- Menggunakan prosedur sistematis untuk mencari, memilih, dan menilai literatur.
- Biasanya memiliki kriteria inklusi dan eksklusi yang jelas.
- Hasilnya sering ditampilkan dalam bentuk tabel sintesis.
Langkah-langkah umum dalam SLR:
- Menentukan pertanyaan penelitian (research question).
- Menentukan kriteria seleksi literatur.
- Mencari artikel di database akademik seperti Scopus, ScienceDirect, dan IEEE.
- Menyaring artikel berdasarkan relevansi dan kualitas.
- Melakukan analisis tematik dan menarik kesimpulan.
Kelebihan:
✅ Transparan dan mudah direplikasi.
✅ Dapat mengidentifikasi tren, kesenjangan riset, dan arah penelitian selanjutnya.
Contoh:
“Systematic Review of Artificial Intelligence Implementation in Higher Education: Trends, Challenges, and Opportunities.”
2. Narrative Review
Pendekatan ini lebih fleksibel dan sering digunakan untuk artikel konseptual atau pengantar teori.
Ciri-cirinya:
- Tidak terlalu ketat dalam seleksi sumber.
- Mengutamakan narasi yang mengalir dan interpretatif.
- Cocok untuk mahasiswa yang ingin menyusun kajian teoretis secara mendalam.
Langkah Umum:
- Tentukan topik utama.
- Kumpulkan literatur relevan dari berbagai sumber.
- Analisis isi dengan mengidentifikasi tema-tema penting.
- Susun narasi yang logis dan saling terhubung.
Kelebihan:
✅ Cocok untuk pemula.
✅ Lebih fleksibel dalam penyusunan kerangka.
Namun, kelemahannya adalah tingkat subjektivitas yang lebih tinggi dibandingkan metode sistematis.
3. Scoping Review
Metode ini digunakan untuk memetakan cakupan penelitian yang telah dilakukan dalam bidang tertentu tanpa menganalisis secara mendalam.
Ciri-cirinya:
- Menjelaskan sejauh mana topik tertentu sudah diteliti.
- Mengidentifikasi celah penelitian (research gaps).
- Tidak selalu menilai kualitas setiap artikel secara detail.
Kelebihan:
✅ Berguna untuk menentukan arah riset baru.
✅ Memberikan gambaran luas tentang literatur yang tersedia.
4. Meta-Analysis (Khusus untuk Penelitian Kuantitatif)
Jika kamu ingin menggabungkan hasil statistik dari banyak penelitian, gunakan meta-analysis.
Metode ini menghitung secara matematis seberapa besar efek variabel tertentu berdasarkan data yang dikumpulkan dari berbagai studi.
Contoh:
“Meta-Analysis on the Effect of Online Learning on Student Motivation during the COVID-19 Pandemic.”
Langkah-Langkah Umum dalam Metodologi Review Artikel
Agar artikelmu memiliki struktur metodologis yang kuat, berikut langkah sistematis yang bisa kamu ikuti:
1. Tentukan Tujuan dan Pertanyaan Penelitian
Contoh:
Apa tren penelitian terbaru tentang digital marketing di kalangan mahasiswa?
2. Rancang Strategi Pencarian Literatur
Gunakan database seperti:
- Scopus
- Google Scholar
- Garuda
- ScienceDirect
Gunakan kata kunci dan operator Boolean seperti:
(“digital marketing” AND “student behavior” AND “education”).
3. Tentukan Kriteria Seleksi
Misalnya:
- Tahun publikasi (2018–2025)
- Bahasa (Inggris/Indonesia)
- Jenis sumber (artikel jurnal, prosiding, buku akademik)
4. Evaluasi Kualitas Sumber
Gunakan metode PRISMA atau Critical Appraisal untuk menilai validitas, relevansi, dan keandalan.
5. Lakukan Analisis dan Sintesis
- Kelompokkan hasil penelitian berdasarkan tema.
- Identifikasi kesamaan dan perbedaan temuan.
- Tarik kesimpulan secara objektif.
6. Susun Struktur Penulisan
Struktur ideal review artikel:
- Pendahuluan
- Metodologi
- Hasil dan Pembahasan
- Kesimpulan dan Rekomendasi
Kesalahan Umum yang Sering Terjadi
❌ Tidak mencantumkan metodologi sama sekali.
Banyak mahasiswa hanya meringkas literatur tanpa menjelaskan bagaimana proses seleksi dilakukan.
❌ Mengambil sumber secara acak dari internet.
Review artikel harus menggunakan database ilmiah, bukan sumber populer.
❌ Tidak transparan dalam kriteria seleksi.
Harus dijelaskan berapa banyak artikel yang diseleksi dan mengapa ada yang dikeluarkan.
❌ Campur aduk antara review dan opini pribadi.
Hindari memasukkan pandangan pribadi tanpa dasar ilmiah.
Tips untuk Menulis Metodologi Review Artikel yang Baik
- Gunakan bahasa ilmiah yang konsisten.
Hindari istilah umum yang tidak spesifik. - Gunakan tabel PRISMA atau diagram alur.
Ini mempermudah pembaca memahami proses seleksi literatur. - Cantumkan jumlah artikel yang dianalisis.
Misalnya, “Dari 120 artikel yang ditemukan, 25 artikel memenuhi kriteria analisis.” - Gunakan referensi metodologis.
Contohnya: Kitchenham (2004) untuk Systematic Literature Review. - Pastikan metodologi sesuai tujuan riset.
Jika ingin peta penelitian, gunakan scoping review. Jika ingin analisis mendalam, gunakan systematic review.
Kesimpulan
Jadi, apakah review artikel harus memiliki metodologi tertentu? Jawabannya: Ya.
Metodologi adalah bagian penting yang membedakan antara tulisan ilmiah dan sekadar ringkasan literatur.
Dengan metodologi yang jelas, mahasiswa Poltek SCI tidak hanya menunjukkan kemampuan analisis, tetapi juga kedisiplinan akademik. Pendekatan metodologis yang sistematis akan membuat review artikel:
- Lebih kredibel,
- Lebih terarah,
- Dan mudah diterima oleh publikasi akademik.
Metodologi bukan sekadar formalitas — melainkan jiwa dari keilmiahan sebuah tulisan. Dengan memahaminya, kamu telah melangkah satu langkah lebih dekat menuju dunia penelitian profesional dan publikasi internasional. 🌍✨
FAQ (Pertanyaan yang Sering Diajukan)
1. Apakah wajib mencantumkan bagian “Metodologi” di review artikel mahasiswa?
Ya, untuk menunjukkan bagaimana proses seleksi literatur dilakukan secara ilmiah.
2. Apakah metodologi review sama seperti penelitian eksperimen?
Tidak. Metodologi review lebih fokus pada proses pencarian dan analisis literatur.
3. Apa metode terbaik untuk mahasiswa S1 atau D4?
Gunakan Systematic Literature Review (SLR) atau Narrative Review — tergantung kebutuhan.
4. Apakah boleh mencampur dua metode?
Boleh, asalkan dijelaskan alasan dan prosedurnya dengan jelas.
5. Apakah review artikel bisa dipublikasikan di jurnal nasional?
Sangat bisa! Asalkan memenuhi standar metodologi, referensi kuat, dan analisis mendalam.