Apa Itu Pendidikan Kejuruan (Vokasi)? – Bukit (2014, hlm. 13) menjelaskan bahwa pendidikan vokasi/kejuruan adalah pendidikan yang lebih berorientasi praktis daripada akademik dan menggambarkan pendidikan dan pelatihan bagi pencari kerja. Dibandingkan dengan sekolah negeri yang menitikberatkan pada kemampuan akademik secara umum, pendidikan kejuruan langsung berorientasi pada berbagai keterampilan kerja sebagai pengembangan kemampuan siswa.
Pendidikan dan pelatihan kejuruan adalah model pendidikan yang menitikberatkan pada keterampilan pribadi, keterampilan, pemahaman, perilaku, sikap, kebiasaan kerja dan penghargaan terhadap pekerjaan yang diperlukan dalam dunia usaha/industri, kerjasama dengan dunia usaha dan industri dalam kontrak dengan lembaga – profesi dan produksi berbasis asosiasi (Sudira, 2012, hlm. 14).
Sementara itu, menurut Pavlova (Sukoco, 2019, hlm. 23), tradisi pendidikan kejuruan adalah mempersiapkan peserta didik untuk bekerja, sehingga dapat dikatakan bahwa pendidikan kejuruan adalah persiapan pembentukan keterampilan, kemampuan, pemahaman, pendidikan perilaku, sikap, kebiasaan kerja dan penghargaan atas kerja yang dibutuhkan oleh seluruh masyarakat dalam usaha/industri di bawah pengawasan masyarakat dan pemerintah, atau kontrak dengan suatu lembaga dan berbasis produksi.
Oleh karena itu, pendidikan kejuruan merupakan jenjang pendidikan yang senantiasa mengubah program pendidikan sesuai dengan pertumbuhan pasar kerja dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Artinya, pendidikan kejuruan akan selalu mengalami pergeseran paradigma. Salah satu contoh paling spesifik adalah proyek penelitian rekayasa perangkat lunak atau rekayasa informasi. Bahasa pemrograman merupakan sesuatu yang berkembang dan berubah dengan cepat, sehingga untuk dapat mengikuti perkembangannya, pendidikan profesional harus terus melakukan penelitian dan pengamatan langsung terhadap industri pengembangan perangkat lunak untuk mengetahui kebutuhan akan jenis-jenis bahasa pemrograman yang banyak digunakan saat ini. . Berbagai pernyataan di atas menunjukkan bahwa pendidikan kejuruan memberikan materi yang lebih praktis daripada materi teori, dan tujuannya adalah untuk membiasakan siswa bekerja sehingga mempersiapkan mereka untuk memasuki dunia kerja. Dapat disimpulkan bahwa pendidikan kejuruan adalah pendidikan yang berorientasi pada pelatihan teknis untuk bekerja di industri sebagai bagian utama dari pengembangan kompetensi.
Filosofi Pendidikan Vokasi/Kejuruan
Filsafat pendidikan merupakan salah satu landasan terpenting bagi organisasi pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan. Seperti pendidikan lainnya, tidak terkecuali pendidikan kejuruan. Beberapa sekolah pendidikan memiliki pandangan sebagai berikut tentang pendidikan kejuruan.
Eksistensialisme
Artinya, filosofi pendidikan bahwa pendidikan kejuruan harus mengembangkan eksistensi manusia agar dapat bertahan hidup bukan menghilangkan eksistensi manusia. Hal ini sejalan dengan penafsiran UU No.1. No. 20 Tahun 2003, Pendidikan Teknik Karir Mempersiapkan Mahasiswa ke Dunia Kerja.
Esensialisme
Artinya, filosofi yang berpandangan bahwa pendidikan kejuruan harus dikaitkan dengan ekonomi, politik, kemasyarakatan, ketenagakerjaan, dan sistem lain seperti agama dan moralitas (Suyitno, 2020, hlm. 7).
Selanjutnya menurut Brown (2007, Suyitno, p.50, 2020, p.7), pendidikan kejuruan harus ada dalam tiga dimensi, yang meliputi:.
- Pekerjaan adalah hasil dari proses sejarah dan budaya konstruksi sosial dan pelembagaan. Ini berarti bahwa pekerjaan adalah hasil dari proses sejarah dan budaya yang konstruktif secara institusional.
- Pekerjaan didefinisikan sebagai individu yang terlibat dalam aktivitas berbasis pekerjaan dan melakukan hal-hal tertentu, yaitu tugas pekerjaan tertentu yang menanggapi kebutuhan sosial. Karir didirikan pada individu yang tertarik pada kegiatan berbasis pekerjaan, seperti melakukan hal-hal tertentu, seperti tugas-tugas tertentu yang dibutuhkan oleh masyarakat atau industri.
- Pekerjaan menciptakan batas-batas dan koherensi internal antara berbagai bidang kehidupan kerja. Pekerjaan menciptakan demokrasi antara berbagai bidang kehidupan kerja dan koherensi internal.