Cara menghindari plagiarisme dalam penulisan skripsi adalah hal wajib yang harus dipahami mahasiswa. Plagiarisme bukan hanya kesalahan akademik, tapi juga pelanggaran etika serius yang bisa berakibat skripsi ditolak atau bahkan sanksi akademik.
Artikel ini membahas apa itu plagiarisme, jenis-jenis plagiarisme, serta strategi praktis untuk menulis skripsi yang orisinal, aman, dan sesuai standar akademik.
Apa Itu Plagiarisme?
Plagiarisme adalah tindakan mengambil ide, data, atau tulisan orang lain dan mengakuinya sebagai karya sendiri tanpa memberikan kredit. Dalam dunia akademik, plagiarisme termasuk pelanggaran berat yang bisa membatalkan skripsi.
Jenis-jenis plagiarisme:
- Plagiarisme langsung → menyalin teks tanpa kutipan.
- Plagiarisme mosaik → mengubah kata tetapi ide tetap sama tanpa sumber.
- Self-plagiarism → menggunakan karya sendiri sebelumnya tanpa mencantumkan.
- Plagiarisme ide → mengambil argumen atau konsep tanpa menyebut sumber.
Baca juga: Bagaimana Membuat Proposal Skripsi yang Baik?
Mengapa Plagiarisme Berbahaya?
- Akademik: Skripsi bisa ditolak, mahasiswa gagal lulus.
- Etika: Mengurangi kredibilitas dan integritas peneliti.
- Hukum: Dalam kasus tertentu, bisa dikenakan sanksi pelanggaran hak cipta.

Cara Menghindari Plagiarisme dalam Skripsi
1. Gunakan Teknik Parafrase
Alih-alih menyalin, tulislah ulang dengan bahasa sendiri. Pastikan makna tetap sama, tapi gaya penulisan berbeda.
2. Selalu Cantumkan Sumber
Gunakan sitasi sesuai gaya yang diwajibkan kampus (APA, IEEE, Chicago, dll).
3. Manfaatkan Tools Anti-Plagiarisme
Gunakan Turnitin, Grammarly, atau Plagscan untuk memeriksa tingkat kesamaan.
4. Kelola Referensi dengan Benar
Gunakan aplikasi manajemen referensi seperti Mendeley, Zotero, atau EndNote.
5. Catat Semua Sumber Sejak Awal
Setiap kali membaca jurnal, catat detail referensinya (penulis, tahun, judul, DOI).
Kesalahan Umum yang Menyebabkan Plagiarisme
- Copy-paste tanpa tanda kutip.
- Lupa mencatat sumber bacaan.
- Menganggap parafrase tidak perlu sitasi.
- Menggunakan karya sendiri sebelumnya tanpa izin.
- Mengandalkan internet tanpa memverifikasi sumber.
Tips Lainnya untuk Menghindari Plagiarisme
- Gunakan Kutipan Langsung Secara Bijak
Hanya gunakan jika kalimat asli sulit diparafrasekan. - Pahami Aturan Kampus
Setiap universitas punya batas toleransi plagiarisme (misalnya <20%). - Kombinasikan Beberapa Sumber
Jangan terpaku pada satu referensi, gunakan berbagai literatur untuk memperkaya tulisan. - Belajar Menulis Akademik
Biasakan menulis ringkasan artikel dengan bahasa sendiri sejak awal. - Revisi Hasil Pemeriksaan Plagiarisme
Jika Turnitin menunjukkan kemiripan tinggi, segera revisi dengan parafrase dan sitasi.
Kesimpulan
Plagiarisme bukan sekadar “copy-paste”, tapi juga soal kejujuran intelektual. Mahasiswa wajib memahami cara parafrase, sitasi, dan pengelolaan referensi agar skripsi tetap orisinal.
Dengan disiplin akademik dan penggunaan tools yang tepat, skripsi bisa lolos uji keaslian sekaligus mencerminkan integritas penulisnya.
FAQ
1. Apa batas aman persentase plagiarisme di Turnitin?
Umumnya di bawah 20%, tapi tergantung aturan kampus.
2. Apakah parafrase tanpa sumber termasuk plagiarisme?
Ya, tetap harus menyebut sumber meskipun sudah diparafrasekan.
3. Apakah self-plagiarism bisa dihukum?
Ya, jika menggunakan karya lama tanpa izin atau sitasi.
4. Apakah semua bagian skripsi harus diperiksa plagiarisme?
Ya, terutama bab teori, tinjauan pustaka, dan analisis.
5. Apa tools terbaik untuk memeriksa plagiarisme?
Turnitin paling banyak dipakai, tapi Grammarly dan Plagscan juga bermanfaat.







