Politeknik Siber Cerdika Internasional (Poltek SCI) menghadirkan beragam narasumber inspiratif dalam rangkaian kegiatan Sibermaru 3.0 (Orientasi Bersama Mahasiswa Baru). Salah satunya adalah Ahmad Najib Mauludin, Kepala Yayasan Wangsakerta, yang menjadi pemateri dalam sesi Expert Insights.
Dalam pemaparannya, Ahmad Najib Mauludin membahas pentingnya pendidikan inklusif dan pemberdayaan masyarakat sebagai bagian dari pembangunan bangsa. Ia menekankan bahwa setiap individu, termasuk penyandang disabilitas, memiliki hak yang sama untuk mendapatkan akses pendidikan berkualitas serta kesempatan berkembang sesuai potensi masing-masing.
“Pendidikan harus membuka ruang bagi semua kalangan tanpa terkecuali. Kolaborasi antara perguruan tinggi, sekolah khusus, dan masyarakat akan melahirkan generasi yang lebih kuat dan saling menghargai perbedaan,” ungkap Ahmad Najib Mauludin di hadapan mahasiswa baru Poltek SCI.
Sesi ini memberikan perspektif baru bagi mahasiswa mengenai pentingnya empati, kepedulian sosial, dan keterlibatan aktif dalam membangun lingkungan yang inklusif. Tidak hanya berfokus pada dunia akademik, Ahmad Najib juga mengajak mahasiswa untuk terjun langsung dalam kegiatan pengabdian masyarakat sebagai bentuk nyata penerapan ilmu yang dipelajari.
Mahasiswa baru Poltek SCI menyambut materi ini dengan antusias. Banyak yang menyatakan bahwa sesi Expert Insights bersama Ahmad Najib membuka wawasan mereka tentang bagaimana ilmu yang dipelajari di kampus dapat dikaitkan dengan realitas sosial di masyarakat.
Dengan menghadirkan pemateri dari berbagai latar belakang, termasuk tokoh pendidikan seperti Ahmad Najib Mauludin, Poltek SCI menegaskan komitmennya untuk membekali mahasiswa baru dengan wawasan yang menyeluruh—tidak hanya soal keterampilan digital, tetapi juga nilai kemanusiaan dan kepedulian sosial.